Sepakbola dan Radio
KETIKA SEPAKBOLA HANYA ADA DALAM SUARA DAN IMAJINASIYa.. Salah satu kenikmatan dalam menjadi saksi pertandingan sepakbola adalah mengikuti jalannya pertandingan tersebut dari awal sampai akhir pertandingan. Dari peluit tanda kick-off babak pertama dimulai hingga peluit panjang tanda pertandingan babak kedua telah berakhir (dan berlanjut hingga perpanjangan waktu atau bahkan adu penalti). Itulah seninya menyaksikan pertandingan sepakbola. Kalau kita hanya tahu skor akhir saja, rasanya kurang greget gimana gitu tanpa dibarengi dengan mengerti seperti apakah pertandingan itu berlangsung tadi...
Semakin majunya perangkat telekomunikasi, televisi pun menghadirkan pertandingan sebelas lawan sebelas dengan satu buah bola di lapangan berumput hijau. Tak perlu susah-susah lagi mengantri tiket dan berdesak-desakan dengan ribuan bahkan puluhan ribu suporter yang hendak menyaksikan pertandingan sepakbola secara langsung di stadion. Tentunya dengan catatan bahwa pertandingan itu disiarkan secara langsung di televisi. Hehe....
Melalui tayangan pertandingan sepakbola di televisi, kita bisa dimanja dengan gambar-gambar dari beberapa sudut kamera yang terpasang di stadion. Berbeda halnya ketika kita menyaksikannya secara langsung di stadion. Sekali kita dapat tempat duduk di belakang gawang, selama 90 menit pertandingan itu pula kita hanya bisa menyaksikan pergerakan bola yang menjauh-mendekati kita dan dua orang penjaga gawang yang menghadap-membelakangi kita kekekekeke....
Nah, jauh sebelum televisi hadir memanjakan mata kita, telinga kita terlebih dahulu dimanjakan oleh siaran sepakbola di radio. Saya sering sekali dulu sewaktu masih kecil dan mengaku sebagai BONEK tak mau ketinggalan info pertandingan yang dilakoni si bajul ijo. Jika tidak menyaksikan di Gelora 10 Nopember Surabaya serta televisi tak menyiarkan pertandingannya secara langsung, maka otomatis siaran radio pun menjadi jalan untuk tetap bisa terhubung dengan suasana yang ada di stadion.
Jika tayangan bola di televisi mampu menghadirkan suasana yang ada di stadion dari yang awalnya berupa gambar bergerak dalam bentuk dua dimensi di layar televisi menjadi bentuk tiga dimensi seperti apa yang ada di stadion. Lain halnya dengan siaran sepakbola di radio, untuk membuatnya menjadi gambaran tiga dimensi yang nyata diperlukan sebuah imajinasi di otak yang pada akhirnya akan menerbitkan sebuah sensasi menyaksikan pertandingan secara live di stadion.
Satu hal yang khas dari siaran bola radio adalah semangat yang amat sangat menggebu-gebu sekali... Berteriak lantang penuh semangat untuk menceritakan secara detail apa yang sedang terjadi di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar